Selasa, 30 Oktober 2018

•Persiapan LDKS•

LDKS sebentar lagi tiba, saya sudah menyiapkan segala sesuatunya dari hari Minggu kemarin. Walaupun saya merasa takut akan LDKS, saya harus mengubah nya menjadi sebuah keinginan menjalankan LDKS. Saya angkatan 021 merasa bahwa LDKS perlu diadakan agar siswa siswi sman 68 dapat menjadi pribadi yang mandiri dan tegas. Untuk ldks sendiri, kami telah dibagi menjadi beberapa kelompok dan kami akan melaksanakannya dengan gembira

Dulu saya pernah melaksanakan kegiatan yang sejenis ketika SMP, namanya CB (Character Building). Pada CB, kami ditempa mentalnya agar menjadi anak yang pemberani dan mandiri. Maka dari itu, saya sudah memiliki pengalaman dalam melakukan LDKS ini. Kita juga akan dilatih kedisiplinan dan kreatifitas.

Selasa, 23 Oktober 2018

•Cerpen Bebas•

Scrub Gula Pasir
Di siang hari, Keke sedang berbincang – bincang dengan Rosa dengan begitu asyiknya.
“Ros, menurutmu Dion itu suka tipe cewe yang seperti apa sih?”
“Em, apa ya? Setahuku dia gak muluk-muluk sih, suka sama cewe yang alami apa adannya.” Jelas Rosa.
“Jadi gak suka sama cewe bergincu gitu dong?” Tanya Keke.
“Ya seperti itu mungkin.”
“Lalu apa dong yang membuat bibir merah tanpa lipstik?”
“Coba saja pake scrub gula pasir setiap malam, bibir akan merah merona secara alami.”
“Oya?”
”Baiklah akan kucoba nanti malam demi mendapat cinta sang pangeran. Hahaha.”
“Seminggu lagi ada acara festival tuh di kampus, coba saja scrub-an rutin setiap malam.” Sambung Rosa.
“Benar juga ya. Nanti harus tampil maksimal di depan sang pangeran.” Tukas Keke mengiyakan. Beberapa hari sudah lewat. Di hari sebelum acara, Keke tampil seperti yang dikatakan Rosa. Ketika melihat Keke, Rosa terkaget-kaget.
“Ada apa dengan bibirmu? Kenapa merah sekali? Berapa kilo gula yang kau gunakan? Itu sensual apa bonyok ya?” Tanya Rosa terheran.
“Ini akibat gigitan semut setiap malam tau, sampai sesensual dan semerah ini, benar-benar pengorbanan.” Jawab Keke.
“Oh My Good”.

•GEN Z BERSUMPAH PEMUDA•

Generasi Z Bersumpah pemuda

Kita sebagai anak anak yang masih awam terhadap kejamnya dunia ini, hendaklah kita terus berusaha untuk mempelajari setiap sudut, setiap rahasia keji di dunia ini. Kita juga terlahir sebagai anak anak Bangsa Indonesia, hendaklah kita selalu berusaha dalam menjaga keutuhan dan persatuan negara ini agar tidak terpecah menjadi berbagai kepihan ampas yang dibuang, hendaklah kita menjaga keutuhan negara ini agar negara ini menjadi berlian yang berkilau diantara perak yang pucat. Kami sebagai generasi Z akan terus berusaha memegang janji kami, dalam menjaga negara ini, dalam mengulang isi Sumpah pemuda, dan berpedoman pada 

1Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2.Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3.Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia
.


Itulah berbagai pembakar dan dasar dari berbagai tindakan yang kami lakukan, dengan berbagai goncangan yang akan kami terima, berbagai permasalahan yang kami hadapi, kami akan selalu berpedoman pada janji dari pahlawan terdahulu kami.


Z BERSUMPAH PEMUDA !!!

Rabu, 10 Oktober 2018

• Kisah Semut dan Belalang •

Alkisah pada suatu hutan yang lebat dan banyak pohonnya, hiduplah seekor semut dan seekor belalang.  Sang semut adalah mahluk yang gigih dan selalu bekerja keras,  ia tidak pernah puas akan apa yang dia dapatkan,  maka dari itu,  ia selalu meningkatkan performa kerjanya.  Sang belalang sendiri adalah hewan  yang selalu bersenang-senang.  Dia tidak peduli akan apa yang akan terjadi,  yang ada di otaknya adalah bersenang senang terus.


Akhirnya, musim salju pun tiba.  Semut,  hewan yang selalu bekerja keras,  sudah berhasil mengumpulkan cukup makanan untuk dia agar bisa selamat dari musim salju tersebut.  Sedangkan belalang,  hewan yang selalu bersenang-senang,  tidak memiliki makanan sepeserpun, hal ini disebabkan karena pada musim gugur,  belalang menganggap remeh musim salju,  dan ia yakin, ia bisa mengumpulkan makanan nya pada musim salju,  padahal semua tumbuhan beku pada saat itu. Disitulah belalang merasa sangat lapar, ia pun menyesal telah menganggap remeh. Di tengah kondisinya yang sekarat karena kelaparan,  semut pun membantunya dan memeberi belalang makan. Belalang pun makan dengan lahapnya,  dan akhirnya belalang menyesal dan tidak akan berbuat hal demikian lagi. 


KESIMPULAN
= Janganlah kita menjadi orang yang beramalas-malasan dan selalu mengundur apa yang kita bisa lakukan sekarang,  karena hal itu akan merugikan kita sendiri.    

Selasa, 02 Oktober 2018

• Pendapatku ttg Gempa tsunami di Palu dan Donggala•

*Beberapa hari yang lalu,  saudara-saudari kita di Palu dan Donggala terkena musibah gempa dengan kekuatan 5++SR yang menyebabkan tsunami.  Tentu saja bencana ini membuat banyak nyawa melayang,  juga berbagai harta kekayaan banyak tersapu oleh derasnya air tsunami tersebut.  Kita sebagai mahluk sosial seharusnya memberikan bantuan, bisa berupa dana,  pakaian,  ataupun makanan,  setidaknya kalau memang tidak bisa,  setidaknya kita bisa memberikan banyak doa bagi mereka agara mereka dapat selamat dan tabah akan musibah yang terjadi.  Itulah pendapat saya mengenai musibah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.  Terima kasih. . .

Senin, 01 Oktober 2018

•Batik Indonesia•

=========================
Batik adalah kain yang diproses dengan berbagai cara sehingga dapat di motifkan.  Batik sendiri memiliki banyak jenis, berdasarkan cara membuatnya batik dibagi menjadi 2, yakni batik cap dan batik tulis.  Berdasarkan asal daerahnya,  batik dibagi menjadi belasan jenis,  sesuai dengan daerah asal,  contohnya batik jawa,  batik bali,  batik solo,  dll. 

Secara etimologi, kata batik berasal dari bahasa Jawa "ambhatik" dari kata "amba" berarti lebar, luas, kain; dan "titik" berarti titik atau "matik" (kata kerja dalam bahasa Jawa berarti membuat titik) dan kemudian berkembang menjadi istilah batik, yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar (source : Wikipedia) 

Tentunya batik ini merupakan kebudayaan Indonesia yang sudah diakui dunia melalui pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai kebudayaan Indonesia sejak tanggal 2 Oktober 2009, maka dari itu,  kita sebagai rakyat Indonesia yang berbangsa,  harus berani melestarikan kebudayaan kita itu agar tidak punah dan tidak diambil oleh negara lain,  karena kalau bukan kita, siapa lagi?